12 September 2020 (4 years ago) | 1377 Viewers |
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menyerahkan Corporate Social Resposibility (CSR) kepada Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) berupa dana sebesar 545.874.946 berlangsung pada hari Selasa 8 September 2020 di Gedung BKSPPS (Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera) lantai 2 yang terletak di simpang Jalan Pemuda dan jalan Palang Merah, Medan. Bantuan diserahkan oleh SEVP Bisnis Support PTPN III Suhendri kepada Direktur Eksekutif Museum Perkebunan Indonesia Dra Sri Hartini M.Si disaksikan secara virtual oleh Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Museum Perkebunan Indonesia Soedjai Kartasasmita, Direktur Holding PTPN Dr. Ir. Mohammad Abdul Ghani, Prof DR Bungaran Saragih (Menteri Pertanian tah 2000-2004), Rusman Eriawan (Wakil Menteri Pertanian 2011-2014), Ir Gamal Naser (Dirjen Perkebunan 2010-2016), Rohan F Mochtar, Sekjen Asosiasi Museum Indonesia Sigit Gunardjo, Ir. Purwadi dari IInstiper Yogyakarta, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan serta didampingi oleh Direktur PPKS Ir Edwin Lubis, Dr Hasril Hasan Siregar, Ir Andi Soewignyo (GM Socfindo), Fransiska Ginting (Socfindo) dan Direktur Eksekutif Beranda warisan Sumatera Sri Shindi Indira yang hadir di gedung BKS PPS. Acara penyerahan dana CSR dari PTPN III dirancang dengan kombinasi off line dan on line. Berbagai elemen juga hadir dalam acara ini, baik dari kalangan media, akademisi, penggiat pelestarian Cagar Budaya.
Dr Hasril Hasan Siregar sebagai Pembina Yayasan Musperin menyampaikan bahwa dana CSR dari PTPN 3 akan digunakan untuk merenovasi Museum Perkebunan Indonesia 2 yang berada di lantai 1 Gedung BKSPPS, diantaranya untuk menyempurnakan tata pameran tetapnya, membuat fasilitas pendukung berupa café yang sekaligus sebagai ruang serba guna. Dana tersebut juga untuk digunakan untuk perawatan gedung, salah satunya penanggulangan rayap dan perbaikan elemen interior yang sudah rusak, sebab Gedung BKSPPS ini usianya sudah lebih dari 100 tahun
Direktur Holding PTPN Dr Ir. M. Abdul Ghani menyampaikan bahwa Gedung BKSPPS merupakan asset perkebunan dan beliau memberikan dukungan sepenuhnya untuk pengembangan Museum Perkebunan Indonesia II yang diinisiasi oleh Soedjai Kartasasmita dan dikelola secara baik selama ini. Beliau berharap kepada Perusahaan Perkebunan lainnya untuk terus membantu perkembangan Musperin dan situs cagar budaya lainnya di kota Medan.
Dalam sambutannya SEVP Bisnis Suport PTPN III menyampaikan agar supaya bantuan CSR PTPN III dapat dimanfaatkan secara maksimal dan PTPN III berkomitmen untuk mendukung perkembangan Musperin selanjutnya.
Soedjai Kartasasmita selaku pendiri dan Ketua Pembina Musperin dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Direktur Holding PTPN III yang telah membantu melaui dana CSR. Disampaikan bahwa tinggalan yang amat penting dari BKSPPS adalah arsip Dakstiloskopi yang menangani arsip pekerja kebun di Sumatera dan mungkin satu satunya arsip sejenis di Indonesia. Diharapkan arsip arsip tersebut dapat dilestarikan dengan baik dan diusulkan Ke UNESCO sebagai Memory of The Word Register.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia yang diwakili oleh Sekjen Sigit Gunardj o, memberikan apresiasi yang tinggi kepada PTPN III yang telah memberikan bantuan dalam pengembangan Musperin 2. Beliau menambahkan program ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan museum lainnya di Indonesia.
Kemudian yang terakhir, Direktur Eksekutif Beranda Warisan Sumatra (BWS) memberikan sambutan dan apresiasi atas bantuan dan CSR yang dikucurkan oleh PTPN III untuk pengembangan Musperin 2. Beliau menyatakan siap bekerjsama dan membantu dalam proses renovasi dan dokumentasi gedung BKS PPS yang merupakan bangunan cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun. Kemudian beliau juga menekankan bahwa pelaksanaan renovasi ini harus mengikuti langkah dan prosedur yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar budaya.
Semoga dengan pengembangn Musperin 2 kiprahnya semakin meningkat dalam pelayanan kepada masyarakat di kota Medan maupun di Indonesia terutama bagi kelompok muda, sehingga tugas meneruskan nilai-nilai sejarah, budaya bangsa dapat dilakukan.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus penularan infeksi virus monkeypox (Mpox) dilaporkan meningkat di berbagai wilayah. Sebagai pekerja yang aktif di lapangan, khususnya di perkebunan, penting untuk memahami apa itu virus Mpox, bagaimana penyebarannya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat kita ambil. Apa Itu Mpox? Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypoxvirus (MPXV). Penyakit ini umumnya memiliki gejala ringan yang berlangsung sekitar 2 hingga 4 minggu. Namun, dalam beberapa kasus, Mpox bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3-6%. Bagaimana Mpox Menular? Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, terutama melalui cairan tubuh seperti air liur, keringat, kontak kulit, atau aktivitas seksual. Selain itu, kontak tidak langsung dengan benda-benda yang telah terkontaminasi, seperti handuk, peralatan kerja, atau peralatan ibadah yang digunakan bersama, juga bisa menjadi media penularan. Gejala Umum Mpox Infeksi Mpox umumnya diawali dengan demam, diikuti dengan munculnya lesi pada kulit yang berubah menjadi kemerahan, menonjol, melenting, dan akhirnya pecah menjadi keropeng. Jika mengalami gejala ini, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat. Langkah-Langkah Pencegahan Mpox di Perkebunan Untuk meminimalisir risiko penularan, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan di lingkungan kerja: Hindari bepergian ke daerah yang terkena Mpox. Jika harus bepergian ke wilayah tersebut, pastikan mendapatkan izin dari atasan dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dan setelah perjalanan. Segera lakukan pemeriksaan kesehatan jika Anda atau keluarga mengalami gejala demam disertai lesi kulit setelah kembali dari daerah terdampak Mpox. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS): Gunakan masker yang sesuai standar kesehatan, terutama saat beraktivitas di area padat atau bersama banyak orang. Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer, terutama setelah menggunakan peralatan kerja bersama. Bawa dan gunakan peralatan pribadi saat beribadah. Lakukan olahraga rutin, konsumsi makanan sehat, dan tambahkan suplemen atau vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Hindari kerumunan jika memungkinkan. Jika Anda mengalami demam (suhu tubuh ≥37.5°C) disertai lesi kulit yang kemerahan dan menonjol, jangan memencet atau menggaruk lesi tersebut. Sebaiknya biarkan dan segera periksakan diri ke petugas kesehatan terdekat. Informasi Lebih Lanjut tentang Mpox Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan kasus Mpox secara global, kunjungi situs resmi WHO (http://www.who.int/). Informasi seputar situasi dan perkembangan kasus di Indonesia bisa diakses melalui situs Kementerian Kesehatan RI (https://infeksiemerging.kemkes.go.id). Penting bagi setiap pekerja untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan di lingkungan kerja, terutama dengan meningkatnya risiko penularan virus. Dengan memahami langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman Mpox.
Warna merah terjadi karena saat proses penyulingan minyak sawit mentah (CPO), tidak dilanjutkan dengan proses-proses pembuatan minyak goreng pada umumnya. Yakni, tidak sampai pada tahap bleaching atau pemucatan dan deodorisasi. Bagi sebagian orang awam, produk minyak makan merah kurang dikenal. Bahkan, bagi kalangan ibu rumah tangga, produk minyak makan merah bukanlah pilihan utama. Meski hasil olahan kelapa sawit itu sejatinya sudah lama beredar di tanah air, nyatanya masih saja kurang popular dan kalah peminat dari versi lain dari minyak kelapa sawit yang lain, yakni minyak sawit refined, bleached, and deodorized (RBD). Produk jenis tersebut, banyak dijual di supermarket, karena hambar, tidak berbau, dan berwarna kuning muda. Gaung minyak makan murah mengemuka setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN II, di Desa Pagar Merbau II, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Kamis (14/3/2024). Fasilitas tersebut diklaim mampu memproduksi 10 ton minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan 7 ton minyak makan merah setiap hari. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit. Sekitar 40,5 persen atau 6,2 juta hektare milik petani. Maka dari itu, dia berharap, kehadiran pabrik percontohan ini dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi petani sawit. "Kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Kita bangun pabrik minyak makan merah ini dan kita harapkan ini dapat memberikan nilai tambah bagi para petani sawit, terutama yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (Tandan Buah Segar) tidak naik," ucap Presiden. Beroperasinya pabrik Pagar Merbau merupakan bagian dari upaya hilirisasi yang gencar dilakukan di tanah air. Yakni, proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi. Karena itu, Presiden dalam kesempatan itu, mengajak masyarakat untuk mengonsumsi minyak makan merah dari pabrik tersebut. Tujuannya adalah sebagai langkah mendukung pemasaran produk local dan sekaligus menonsumsi produk berkelanjutan. Warna Merah Minyak merah, merujuk Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 5 tahun 2023 tentang Tata Kelola Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi, merupakan fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan, dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi, atau sebagai fortifikan minyak goreng sawit dan bahan baku nutrasetikal. Minyak sawit merah dibuat dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis). Berasal dari Afrika Barat, pohon ini tumbuh di banyak negara tropis termasuk Indonesia dan Malaysia. Dalam keadaan belum diolah, minyak sawit berwarna merah tua karena mengandung beta karoten, pigmen oranye-merah yang memberi warna khas pada wortel. Sebutan minyak makan merah, itu merujuk dari warna minyak yang kemerahan (terang dan mencolok). Aromanya juga kuat. Kenapa merah? Merujuk rilis Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) melalui tayangan video memasak menggunakan minyak makan merah pada akun Youtube PPKS, warna merah terjadi terkait dengan proses produksi. Saat proses penyulingan minyak sawit mentah (CPO), tidak dilanjutkan dengan proses-proses pembuatan minyak goreng pada umumnya. Yakni, tidak sampai pada tahap bleaching atau pemucatan dan deodorisasi. Saat ini, minyak sawit merah mungkin bukanlah pilihan pertama bagi kebanyakan orang. Warna, rasa dan bau yang menyengat, bisa jadi alasan tidak banyak orang mengonsumsinya. Setidaknya, butuh waktu bagi konsumen untuk membiasakan diri. Lagi pula, produk ini memiliki sejumlah manfaat. Manfaat Minyak Sawit Mengutip webmd.com, situs https://www.astra-agro.co.id/, memaparkan bahwa proses produksi minyak sawit merah yang lebih sederhana, menghilangkan lebih sedikit nutrisi yang terkadung dalam biji maupun kulit sawit. Hal ini menjadikan minyak sawit merah sebagai alternatif yang berpotensi lebih sehat daripada minyak sawit standar. Sejumlah penelitian atas produk ini, berhasil mengindentifikasi pengaruh positif dan potensi risikonya bagi kesehatan konsumen. Minyak sawit merah mengandung 50% asam lemak jenuh, 40% asam lemak tak jenuh, dan 10% asam lemak tak jenuh ganda. Menurut USDA, satu sendok makan (14 gram) minyak sawit merah mengandung 126 kalori, dilansir dari organicfacts.net. Minyak sawit merah juga merupakan salah satu sumber karoten alami terkaya, seperti alfa-karoten, beta-karoten, dan likopen. Beta karoten adalah prekursor vitamin A dan minyak dianggap sebagai sumber vitamin ini. Minyak sawit juga kaya akan sterol dan vitamin E, yang menjadi salah satu alasannya digunakan dalam produk perawatan kulit. Minyak kelapa sawit murni memperoleh banyak minat dari konsumen internasional pada tahun 2013 setelah Dr. Oz, seorang ahli bedah jantung yang beralih menjadi tokoh televisi, mengklaim bahwa minyak tersebut adalah salah satu minyak paling bergizi yang pernah ada. Dipaparkan pula, kandungan antioksidan karotenoid dan tocotrienol membantu memberikan keunggulan yang signifikan atas minyak kelapa. Manfaat bagi Kesehatan Minyak sawit merah merupakan sumber nutrisi dan antioksidan yang baik, tetapi faktor-faktor seperti kandungan lemak dan kolesterol dapat menimbulkan komplikasi bagi sebagian orang. Namun penelitian telah menemukan beberapa manfaat kesehatan potensial dari mengonsumsi minyak sawit merah, yaitu dapat meningkatkan kesehatan jantung. Diketahui, minyak sawit merah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan jantung. Efek antioksidan dari vitamin E dan karotenoid dalam minyak sawit merah diketahui mampu membantu mencegah aterosklerosis, atau penyempitan pembuluh darah. Lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk mengonfirmasi efek ini, tetapi penelitian saat ini cukup menjanjikan. Minyak itu juga dapat meningkatkan kesehatan otak. Sebab seperti halnya kesehatan jantung, minyak sawit merah juga menawarkan manfaat bagi otak. Vitamin E dalam minyak sawit merah diketahui dapat membantu mengurangi atau menghentikan perkembangan demensia dan penyakit Alzheimer akibat lesi pada otak. Ini karena vitamin E melindungi otak dari radikal bebas yang dapat merusak neuron. Tak hanya itu, minyak sawit merah juga mendukung kesehatan mata. Di mana studi menunjukkan, cukup minyak dalam makanan dapat membantu Anda menyerap vitamin A dan vitamin larut lemak lainnya dengan lebih efektif. Jika Anda memiliki cystic fibrosis atau kondisi lain yang membuat sulit menyerap lemak, menambahkan minyak sawit merah ke dalam makanan dapat secara signifikan meningkatkan kadar vitamin A. Vitamin ini juga penting untuk kesehatan mata, jadi minyak sawit ini juga dapat membantu mengurangi risiko masalah penglihatan. Meski banyak kandungan yang bermanfaat, patut pula dipertimbangkan risiko penggunaan minyak sawit merah dalam masakan. Sebab, minyak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol. Jadi meski vitamin E dalam minyak sawit merah dapat meningkatkan kesehatan jantung, aspek lain dari minyak kelapa sawit ini juga dapat menyebabkan masalah jantung. Dibandingkan dengan minyak nabati cair lainnya, minyak sawit merah lebih buruk dalam menurunkan kolesterol, dan bahkan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL “buruk”. Minyak jenis ini juga memiliki kandungan lemak jenuhnya yang tinggi dibandingkan dengan minyak lainnya. Minyak zaitun, yang sering disebut-sebut mengandung lemak sehat, memiliki jumlah lemak jenuhnya kurang dari setengah jika dibandingkan dengan minyak sawit merah. Lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, membuat minyak sawit merah dirugikan dibanding dengan minyak nabati lainnya. Sumber: Indonesia.go.id
Di abad ke-19, tembakau asal Deli (Kota Medan) menjadi komoditas dagang paling berharga yang dikuasai Belanda. Tembakau Deli adalah tembakau dengan kualitas sangat bagus, karenanya tembakau Deli disebut sebagai komoditas ekspor utama yang harganya tinggi. Nilai jualnya yang tinggi membuat uang dari perdagangan tembakau saat itu digunakan untuk menghidupkan Kota Medan yang awalnya sepi. Sehingga sekitar tahun 1890-an, terjadi booming Industri Perkebunan Tembakau yang dikelola oleh pemodal asing. Digunakan sebagai pembungkus cerutu, daun tembakau asal Sumatra dinilai setara dengan tembakau Havana dari Cuba, rasanya disuka oleh banyak orang di Benua Eropa. Dulu ketika nama tembakau berjaya, orang-orang banyak yang datang ke Deli untuk mengadu nasib. Beberapa dari mereka bahkan berhasil menjadi pemilik kebun atau pedagang yang sukses di tanah Deli. Sehingga Kota Medan saat itu dikenal sebagai “het dollar land” (Tanah Uang). Namun saat ini, nasib tembakau Deli tengah berada diujung tanduk. Padahal harganya bisa sampai 40-50 euro/kg. Sayangnya masalah ketersediaan lahan dan biaya yang tinggi masih sulit diatasi sehingga Perusahaan Perkebunan Tembakau Deli selalu merugi. Selain itu, para pekerjanya pun mulai banyak yang meninggalkan perkebunan, kebanyakan mereka telah beralih profesi. Ketua Umum BKS-PPS Bapak Soedjai Kartasasmita bercerita dari tahun 2003 sampai 2010 selalu dimintai saran oleh pihak Indonesia maupun Jerman. Setiap tahun diundang ke Bremen untuk hadir dalam lelang Internasional, bahkan sampai bertemu dengan Agus Martowardoyo Menteri Keuangan dan Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan. Sayangnya produksi tembakau Deli tiap tahun makin menyusut padahal dilain sisi permintaan dari pabrik-pabrik cerutu di Eropa tetap tinggi. Beliau juga mengungkapkan bahwa Ia beberapa kali diminta tampil di televisi Jerman. Sampai ikut memberikan jaminan pada Bremer Landes Bank supaya ada kredit yang bisa diglontorkan untuk Perusahaan Perkebunan Tembakau Deli. Menurutnya bisnis cerutu diramalkan akan bertahan sampai 100 tahun lagi. Eropa sudah menutup pasokan Tembakau Deli, kecuali Jerman. Itupun hanya antara 40-50 ha perkebunan Tembakau Deli. Begitupun Bapak Soedjai terus memperjuangkan eksistensi Tembakau Deli, meskipun beliau bukan penghisap cerutu. Hal itu dilakukan karena cintanya pada kekayaan alam Indonesia. Juga karena ada pesan dari Almarhum Sumadi Wiradikarta (pakar tembakau Deli) sebelum beliau meninggal di RSPP mengatakan “Kang, perjuangkan terus ya tembakau Deli!” Pada tahun 2010 dalam RUPS di Bremen diputuskan untuk menghentikan lelang tanpa ada penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dengan gedung balai lelang . Gedung sebesar gedung A Kemtan sekarang oleh pemerintah Jerman dijadikan gedung heritage.Lelang tembakau di Bremen itu urainya berkat perjuangan Prof. Ghautama, Prof Mochtar Kusumaatmadja dan Bapak Suyono Martowardojo . Sementara itu para pabrikan cerutu mencari alternatif seperti Mexico Sumatera dan Brazil Sumatera, sekarang tentu ditambah lagi dengan florida Sumatera. Florida Sumatra adalah varietas yang sangat tua yang secara historis tumbuh dibawah naungan dan digunakan untuk membuat daun pembungkus cerutu berkualitas tinggi. Tanaman ini cepat matang dan tumbuh setinggi empat hingga enam kaki. Selamat tiggal tembakau Deli dan selamat datang tembakau Florida Sumatera. “Berita ini memprihatinkan, tembakau Deli asal Sumut hilang dari pasar lalu muncul tembakau Florida Sumatera yang juga dipakai sebagai daun pembungkus cerutu.” kata Soedjai Kartasasmita Tokoh Perkebunan Indonesia yang sudah berusia 94 tahun di salah satu tabloid pertanian. Demikianlah perjalanan panjang salah satu komoditas utama yang berjasa terhadap perekonomian dan perkembangan Khususnya Kota Medan dan Sekitarnya. Dimana tembakau Deli sudah sangat melekat dengan Identitas Sumatera Utara yang bahkan ada pada Logo Lembaga-lembaga seperti Klub Sepak Bola, Universitas dan Pemerintahan di Provinsi Sumatera Utara. Tembakau Deli telah menjadi bagian dari masyarakat Sumatera Utara.